Kamis, 29 Januari 2009

Entrepreneurship ''Quantum Leap" Book


Dr.Ir. Ciputra Berbagi Resep Entrepreneurship lewat Buku ''Quantum Leap"


Dr.Ir. Ciputra sosok konglomerat Indonesia membagi buah pikiran dan gagasannya yang sangat menarik kepada bangsa Indonesia dalam mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran dalam bukunya yang berjudul Quantum Leap Bagaimana Entrepreneurship dapat mengubah masa depan anda dan masa depan bangsa.


Gagasan Quantum Leap atau lompatan quantum untuk menanggulangi masalah pengangguran dan kemiskinan ini akan menggalakkan kewirausahaan melalui lembaga pendidikan.


“Sebenarnya banyak orang yang seharusnya menjadi entrepreneur (pengusaha), namun karena tidak pernah mendapat inspirasi, pelatihan yang tepat dan dukungan yang tepat, maka seumur hidup hanya menjadi pencari kerja,” kata Ciputra.


Entrepreneur dapat dibentuk dengan 3 L : Lahir, Lingkungan, Latihan. Ciputra beruntung karena ia dilahirkan dan berada dalam lingkungan yang kental dengan dunia wirausaha semenjak Ia kecil, dari hidupnya yang miskin dengan penuh liku kini ia mampu mengembangkan bisnis dan merubah kotoran dan sampah menjadi emas dan memperkerjakan puluhan ribu karyawan.


Bagi mereka yang tidak dilahirkan dan berada dalam lingkungan wirausaha, maka latihan adalah kuncinya caranya adalah dengan menciptakan sistem pendidikan yang terintegrasi mulai dari TK hingga universitas yang mampu menghasilkan lulusan yang menciptakan lapangan kerja.
Saat ini paradigma sebagain besar masyarakat indonesia adalah sekolah yang tinggi dan bekerja di perusahaan yang mapan, padahal lapangan pekerjaan sangatlah terbatas tidak heran antrian pencari kerja akan semakin panjang.


Entreprenuer merupakan proses panjang yang tidak dapat dibentuk dalam sekejap. Sistem pendidikan entrepreneurship yang terintegrasi mulai dari TK akan menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang akan mampu melahirkan ide kreative dan membuka lapangan kerja bagi dirinya dan orang lain.


“Hati saya sering menangis melihat generasi muda terdidik yang tidak berhasil memperoleh pekerjaan yang pantas. Bahkan ada seorang sarjana nuklir yang berjualan es krim,” katanya.
Ironis? begitulah kenyataan saat ini, kita baru berfikir untuk berwira usaha pada saat terpaksa, karena menganggur atau terkena korban PHK.


Saat ini Ciputra telah mengembangkan konsep pendidikan entrepreneurship terpadu tersebut di sekolah-sekolah yang berada di bawah naungannya mulai dari tinggat paling bawah (TK) sampai dengan universitas. Ia sadar bahwa ia tidak dapat sendirian namun harus didukung oleh pemerintah dan seluruh elemen sehingga penciptaan lulusan perguruan tinggi yang kreatif yang mampu “merubah kotoran dan sampah menjadi emas akan semakin banyak”.


Ide sistem pendidikan yang terintegrasi dalam menciptakan para entrepreneur ini akan terwujud dalam 25 tahun kedepan, pikiran ciputra ini terlihat mendapat tanggapan positif dari pemerintah, salah satunya dikarenakan sosok ciputra yang dikenal baik oleh para birokrat.


(Fransiskus D.A.) Contact Email: wizziq@yahoo.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar